Jilbab dan Kerudung
Edisi Sebab Kita Seorang Muslimah Part 3
Apa
bedanya jilbab dan kerudung?
Pertanyaan
ini sudah mulai terasa terngiang di kepala saya sejak duduk di sekolah menengah
pertama. Teringat dengan jawaban salah satu teman, saat saya ajukan
pertanyaan itu padanya. Konteks
kalimatnya mungkin tak persis sama, tapi kurang lebih beginilah maksudnya
"Jilbab itu kain
yang menutup kepala hingga dada. Sedangkan kerudung sepertinya itu yang biasa
ibu-ibu pakai. Kain yang hanya diletakkan di atas kepala saja tanpa menggunakan
pentul atau peniti. Lalu kedua
ujungnya disilang dan diletakkan di leher belakang"
jawabnya dilengkapi
ekspresi wajah agak ragu.
Memasuki
dunia perkuliahan, saya juga pernah berniat bertanya kepada
seorang teman perempuan, masih dengan pertanyaan yang sama. Penasaran dengan
pakaian yang dikenakan. Pakainnya beda dengan mahasiswi lainnya. Pucuk dicinta
ulam pun tiba. Saya ditawari ikut kajian yang diisi oleh seorang kakak angkatan
yang pakaiannya sama dengan teman saya itu. Kemudian, saya manfaatkan
kesempatan itu untuk bertanya. Tapi belum saya tanya dia malah memulai
perbincangan lebih dulu. Akhirnya saya temukan jawabannya. Katanya jilbab dan
kerudung itu beda. Masing-masing punya ayat dalam al-Quran yang menjelaskan.
Intinya jilbab itu baju terusan yang
longgar dan menjulur hingga menutupi mata kaki. Sementara kerudung
itu kain yang menutup kepala hingga dada.
Dilain
waktu saya juga pernah bertanya hal yang sama dengan Mbah google. Ada salah satu jawaban yang cukup beda dengan jawaban di
atas. Katanya jilbab itu ukurannya lebih besar dari
kerudung. Jilbab dipasang di atas kerudung.
Ketiga
jawaban tersebut mewakili beberapa pendapat terkait perbedan jilbab dan
kerudung. Sementara yang menyamakan keduanya lebih banyak lagi. Saya sering mendapat
jawaban kalau jilbab dan kerudung itu sama. Katanya jilbab sinonimnya kerudung.
Tambah bingung?
Agar
tidak berlanjut terus kebingungan kita terhadap istilah-istilah ini. Mari kita sama-sama membahas keduanya biar
tidak tersesat atau latah menyebut kerudung dan jilbab itu sama atau beda tanpa
tau alasanya.
A. Kerudung
Kerudung dalam bahasa arab dikenal
sebagai khimar. Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani dalam kitabnya Nizham al-Ijtima’i
fil Islam mengatakan, bahwa khumur (bentuk jamak dari khimaar) artinya adalah
apa-apa yang digunakan untuk menutupi kepala (maksudnya : kerudung). Adapun jumhur
ulama berpendapat bahwa kerudung adalah kain yang menutupi kepala, leher dan
dada.
Perintah berkerudung tertuang dalam
al-Quran surah an-Nuur ayat 31
“…dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa)
nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan
janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah
mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera
suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara
lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita
islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang
tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti
tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui
perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah,
hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”
[QS. an-Nuur: 31]
Saya
berusaha mencari tafsir ayat tersebut. salah satu yang saya temukan adalah
Menurut tafsir ibnu katsir Online. Menurut beliau ini adalah perintah Allah
Swt, ditujukan kepada kaum wanita mukmin, sebagai pembelaan Allah buat
suami-suami mereka yang terdiri dari hamba-hambanya yang beriman, serta untuk
membedakan wanita-wanita yang beriman dari ciri khas wanita jahiliyah dan
perbuatan wanita-wanita musyrik.
Disebutkan
bahwa latar belakang turunnya ayat ini seperti yang disebutkan oleh Muqatil
ibnu Hayyan,telah sampai kepada kami bahwa Jabir ibnu Abdullah Al-Ansari pernah
menceritakan bahwa Asma binti Marsad mempunyai warung di perkampungan Bani
Harisah, maka kaum wanita mondar-mandir memasuki warungnya tanpa memakai kain
sarung sehingga perhiasan gelang kaki mereka kelihatan dan dada mereka serta
rambut depan mereka kelihatan. Maka berkatalah Asma, “ Alangkah buruknya
pakaian ini.” Maka Allah menurunkan firman-Nya
“Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya.”
(An-Nur: 31) hingga. akhir ayat.
Jadi jelas bahwa
kerudung itu bukan kain yang hanya sekedar diletakkan di atas kepala, lalu
disilang kebelakang dan rambut depannya kelihatan serta tidak menutupi dada. Model
penutup kepala seperti itu mirip dengan kebiasaan masyrakat jahiliyah Makkah
dahulu. Lalu setelah islam datang kebiasaann itupun diubah.
Baiklah, semoga tak ada lagi kebingungan menyoal
kerudung atau khimar.
B.
Jilbab
Adapun jilbab, Imam Syaukani dalam
Fathul Qadir (6/79) menjelaskan beberapa penafsiran tentangnya. Beliau sendiri
berpendapat jilbab adalah baju panjang dan longgar. Sejalan dengan pendapat
Al-Jauhari pengarang kamus Ash-Shihaah. Imam Qurthubi dalam Tafsir Al-Qurthubi
(14/243), beliau juga menyatakan bahwa jilbab adalah baju yang menutupi seluruh
tubuh perempuan.
"Hai
Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan
perempuan-perempuan mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh
tubuh mereka”.” [QS. al-Ahzab: 59]
Saya juga sempat
googling tentang pengertian jilbab,
salah satunya dari website rumaysho.com. Mari
kita simak penjelasannya:
Imam Nawawi
rahimahullah berkata, “Disebutkan dalam Al Bayan, jilbab adalah khimar (penutup
kepala) dan izar (kain penutup badan). Al Kholil berkata, “Jilbab itu lebih
lebar dari khimar dan lebih tipis dari izar.” Al Mahamili berkata, “Jilbab
adalah izar (kain penutup badan) itu sendiri.” Penulis kitab Al Matholi’
berkata bahwa An Nadhr bin Syamil berkata, “Jilbab adalah kain yang lebih
pendek dari khimar, yang lebih lebar dan menutup kepala wanita.” Penulis
Matholi’ mengatakan, ulama lainnya berkata bahwa jilbab adalah kain yang lebar
selain rida’ (mantel) yang di mana kain tersebut menutupi punggung dan dada
wanita. Ibnul A’robi juga mengatakan bahwa jilbab adalah izar (kain penutup
badan). Ada pula ulama yang mengatakan, “Jilbab adalah baju panjang.”
Ulama lainnya
berkata bahwa jilbab adalah baju panjang yang menyelimuti baju bagian dalam
wanita. Pendapat terakhir inilah yang dimaksud oleh Imam Syafi’i, Imam Asy
Syairozi dan ulama Syafi’iyah lainnya. Itulah yang dimaksud dengan izar oleh
para ulama yang diungkapkan di atas seperti dari Al Mahamili dan lainnya. Izar
yang dimaksud di sini bukanlah kain sarung.” (Al Majmu’, 3: 125).
Kemudian Imam
Nawawi membawakan dalil mengenai masalah penutup aurat wanita di atas dengan
membawakan hadits dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha. Ia bertanya pada Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai apakah boleh wanita shalat dengan dengan
gamis (yang menutupi badan hingga kaki) dan khimar (penutup kepala), ia tidak
memakai izar (sarung). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
إِذَا كَانَ الدِّرْعُ سَابِغًا
يُغَطِّى ظُهُورَ قَدَمَيْهَا
“Boleh
jika gamis tersebut menutupi punggung telapak kakinya.” (HR. Abu Daud no. 640.
Imam Nawawi mengatakan bahwa sanad hadits ini jayyid). Imam Nawawi menyatakan
bahwa kebanyakan perowi meriwayatkan dari Ummu Salamah secara mauquf, berarti
hanya perkataan Ummu Salamah saja. Al Hakim mengatakan bahwa hadits tersebut
shahih sesuai syarat Al Bukhari.
Baiklah untuk sementara mungkin itu dulu yang ingin saya bagi menyoal jilbab dan kerudung. Semoga lain waktu, masih diberi kesempatan menambahkannya. Tapi sekali lagi, ini bukan tulisan yang arahannya seperti buku tafsir. Karena tentu ini sangat jauh dari itu. Melainkan hanya hasil dari perjalanan saya dalam memahami tentang jilbab dan kerudung. Syukur-syukur jika bisa membukan wawasan saudari.
Baiklah untuk sementara mungkin itu dulu yang ingin saya bagi menyoal jilbab dan kerudung. Semoga lain waktu, masih diberi kesempatan menambahkannya. Tapi sekali lagi, ini bukan tulisan yang arahannya seperti buku tafsir. Karena tentu ini sangat jauh dari itu. Melainkan hanya hasil dari perjalanan saya dalam memahami tentang jilbab dan kerudung. Syukur-syukur jika bisa membukan wawasan saudari.
0 komentar:
Posting Komentar