Rabu, 08 Februari 2017

Sempurna Memilih


Edisi Karena Kita Manusia Part 1
sumber gambar: https://www.google.co.id/imgres
Jika kau mencari manusia yang sempurna dalam hidup, maka kau tidak akan mendapatkannya sampai kapanpun. Bahkan jika kau menghabiskan umurmu mencarinya, di manapun kau pergi tak akan ketemu.
Jika kau menginginkan sahabat yang sempurna, itu hanya mimpi yang tak akan terwujud. Jika kau menginginkan orangtua yang sempurna, maka kau hanya akan kecewa karena tidak akan pernah mendapatkannya. Sekalipun kau memilih orangtua terhebat di dunia ini, mereka tak akan sempurna.
Jika kau baru mau sekolah, bila diajar oleh guru yang sempurna. Maka sampai kapanpun kau tak akan pernah sekolah. Jika kau baru mau menuntut ilmu agama, jika ulamanya sempurna, tak pernah melakukan kesalahan sekecil apapun, maka tak perlu repot-repot mencarinya karena kau tak akan pernah bisa menemukannya. Jika kau baru ingin menikah jika yang akan menikah denganmu adalah lelaki atau perempuan yang sempurna, maka lebih baik kubur saja keinginanmu itu. Karena kau tidak akan bisa menemukan yang sempurna.
Tak ada manusia yang sempurna. Sekalipun ia sudah berusaha sekuat tenaganya untuk berbuat baik, ia tetap tidak bisa sempurna. Setiap manusia pernah berbuat salah. Tugas kita bukanlah menjadi sempurna, apalagi hanya terlihat sempurna. Tapi kita hanya dituntut berjalan menuju taat kepada yang maha sempurna. Sebagaimana sebuah perjalanan, adakalanya kita tersandung. Tugas sahabatlah yang dengan tulus mengulurkan tangannya untuk membantu kita bangkit. Sama seperti yang biasanya kita lakukan padanya. Begitupun dengan orangtua, anak, istri, suami, kakak, adik, guru, siswa, dan yang lainnya. Kita sama-sama berjalan menuju taat, saat ada yang terjatuh, tugas kitalah saling membantu untuk tetap bangkit dan melanjutkan perjalanan, bukan malah saling menjatuhkan.
Tak ada salahnya berharap mendapatkan yang terbaik, tapi bukan sempurna. Terbaik untukmu belum tentu terbaik untuk orang lain. Dan, terbaik untuk orang lain belum tentu terbaik untukmu. Karena Allah paling tau yang sesuai untuk masing-masing hambanya. Sahabat, orangtua, istri, suami, guru dan sebagainya. Semuanya adalah atas kehendak Allah.
Kita diberikan kesempatan untuk memilih dengan siapa kita bersahabat, dengan siapa kita akan menjalani suka duka berumah tangga, dengan siapa kita berguru dan dengan siapa lainnya yang kita diberikan kesempatan berikhtiar memilihnya. Tapi keputusan siapa yang akhirnya sesuai untuk kita ada di tangan Allah. Tugas kita hanyalah ikhtiar dan berdoa. Yang tidak bisa kita pilih adalah dari Rahim ibu mana kita lahir, kapan kita akan dipertemukan dengan pilihan-pilihan Allah. Tidak, itu diluar kiasa kita. Namun yakinlah, bahwa selalu ada hikmah di setiap pilihan Allah untuk kita. Tidak ada pilihan yang sempurna, tapi yang sempurna adalah bagaiamana cara Allah memilihkannya untuk kita.
Maros, 7 Februari 2017
Mensyukuri pilhan-pilihan Allah di waktu pagi



1 komentar:

Copyright © 2014 Rumah Baca