Sempurna Memilih
Edisi Karena Kita Manusia Part 1
sumber gambar: https://www.google.co.id/imgres
Jika kau mencari manusia yang
sempurna dalam hidup, maka kau tidak akan mendapatkannya sampai kapanpun. Bahkan
jika kau menghabiskan umurmu mencarinya, di manapun kau pergi tak akan ketemu.
Jika kau menginginkan
sahabat yang sempurna, itu hanya mimpi yang tak akan terwujud. Jika kau menginginkan
orangtua yang sempurna, maka kau hanya akan kecewa karena tidak akan pernah
mendapatkannya. Sekalipun kau memilih orangtua terhebat di dunia ini, mereka
tak akan sempurna.
Jika kau baru mau
sekolah, bila diajar oleh guru yang sempurna. Maka sampai kapanpun kau tak akan
pernah sekolah. Jika kau baru mau menuntut ilmu agama, jika ulamanya sempurna,
tak pernah melakukan kesalahan sekecil apapun, maka tak perlu repot-repot
mencarinya karena kau tak akan pernah bisa menemukannya. Jika kau baru ingin
menikah jika yang akan menikah denganmu adalah lelaki atau perempuan yang
sempurna, maka lebih baik kubur saja keinginanmu itu. Karena kau tidak akan
bisa menemukan yang sempurna.
Tak ada manusia yang
sempurna. Sekalipun ia sudah berusaha sekuat tenaganya untuk berbuat baik, ia
tetap tidak bisa sempurna. Setiap manusia pernah berbuat salah. Tugas kita
bukanlah menjadi sempurna, apalagi hanya terlihat sempurna. Tapi kita hanya dituntut
berjalan menuju taat kepada yang maha sempurna. Sebagaimana sebuah perjalanan, adakalanya
kita tersandung. Tugas sahabatlah yang dengan tulus mengulurkan tangannya untuk
membantu kita bangkit. Sama seperti yang biasanya kita lakukan padanya. Begitupun
dengan orangtua, anak, istri, suami, kakak, adik, guru, siswa, dan yang
lainnya. Kita sama-sama berjalan menuju taat, saat ada yang terjatuh, tugas
kitalah saling membantu untuk tetap bangkit dan melanjutkan perjalanan, bukan
malah saling menjatuhkan.
Tak ada salahnya berharap
mendapatkan yang terbaik, tapi bukan sempurna. Terbaik untukmu belum tentu
terbaik untuk orang lain. Dan, terbaik untuk orang lain belum tentu terbaik
untukmu. Karena Allah paling tau yang sesuai untuk masing-masing hambanya.
Sahabat, orangtua, istri, suami, guru dan sebagainya. Semuanya adalah atas
kehendak Allah.
Kita diberikan kesempatan
untuk memilih dengan siapa kita bersahabat, dengan siapa kita akan menjalani
suka duka berumah tangga, dengan siapa kita berguru dan dengan siapa lainnya
yang kita diberikan kesempatan berikhtiar memilihnya. Tapi keputusan siapa yang
akhirnya sesuai untuk kita ada di tangan Allah. Tugas kita hanyalah ikhtiar dan
berdoa. Yang tidak bisa kita pilih adalah dari Rahim ibu mana kita lahir, kapan
kita akan dipertemukan dengan pilihan-pilihan Allah. Tidak, itu diluar kiasa
kita. Namun yakinlah, bahwa selalu ada hikmah di setiap pilihan Allah untuk
kita. Tidak ada pilihan yang sempurna, tapi yang sempurna adalah bagaiamana
cara Allah memilihkannya untuk kita.
Maros, 7 Februari 2017
Mensyukuri
pilhan-pilihan Allah di waktu pagi
Assalaamu 'alaikum, boleh tahu alamat e-mailnya mbak?
BalasHapus