Sabtu, 02 September 2017

Tempatnya Lupa dan Belajar

Edisi Karena Kita Manusia Part 2
sumber gambar; bungu.plus.co.jp
Jika ingin mengingat semua kesalahan kita dari yang besar hingga paling kecil, sejak lahir hingga saat ini. Mungkin kita tidak akan sanggup menghitung saking banyaknya. Jika kita mengingat semua itu, rasa-rasanya tidak pantas lagi kita menerima nikmat Allah setelah apa yang kita lakukan selama ini. Kelalaian kita dalam menutup aurat, ketidakhati-hatian kita dalam menjaga akhlak, kealpaan kita dalam shalat, tidak maksimalnya dakwah kita, hati yang kadang masih digerogoti oleh penyakit, lidah yang masih kadang keseleo, mata yang kadang belum terjaga, telinga yang kadang terlena dengan perbincangan yang harusnya tidak kita dengar, tangan yang mungkin pernah mengerjakan sesuatu yang harusnya tidak dilakukan, kaki yang pernah melangkah ke tempat yang tidak pantas kita datangi. Belum lagi anggota tubuh kita yang lain. Rasa-rasanya lembaran ini tak akan habis untuk menuliskan kesalahan-kesalahan kita yang lalu. Itu kesalahan yang kita ingat, bagaimana yang tidak? Mungkin jauh lebih banyak lagi.
Jangan dikira, sesuatu itu baru disebut kesalahan kalau kita berzina, korupsi, membunuh, syirik dan dosa-dosa besar lainnnya. Tidak, sekecil apapun kesalahan itu, dia tetaplah kesalahan. Ganjaran untuk dosa yang paling kecil saja adalah memakai sandal yang terbuat dari bara api, yang panasnya mampu mendidihkan otak. Dan, kita tak tau dosa yang paling kecil itu apa, mungkin saking kecilnya kita tidak sadar bahwa sesuatu itu adalah dosa sementara kita sering melakukannya.
Tapi satu hal yang harus kita yakini, bahwa seberapa besarpun dosa kita, sesering apapun kita melakukan kesalahan di masa lalu, ampunan Allah jauh lebih besar dan luas selama kita memohon ampun dengan sebenar-benarnya permohonan. Yakinlah, karena Rasulullah sendiri yang menyampaiakannya, manusia paling jujur.
Dari Anas bin Mâlik Radhiyallahu anhu ia berkata, “Aku mendengar Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Allâh Azza wa Jalla berfirman, ‘Hai anak Adam! Sesungguhnya selama engkau berdo’a dan berharap hanya kepada-Ku, niscaya Aku mengampuni dosa-dosa yang telah engkau lakukan dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam ! Seandainya dosa-dosamu setinggi langit, kemudian engkau minta ampunan kepada-Ku, niscaya Aku mengampunimu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam ! Jika engkau datang kepadaku dengan membawa dosa-dosa yang hampir memenuhi bumi kemudian engkau bertemu dengan-Ku dalam keadaan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu pun, niscaya Aku datang kepadamu dengan memberikan ampunan sepenuh bumi.” [HR. at-Tirmidzi, dan beliau berkata: Hadits ini hasan shahih].
Allah yang maha Gaffar. Sungguh kabar ini sangat melegakan, dengan catatan kita memohon ampunan Allah dengan sungguh-sungguh. Lalu berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Bukankah manusia tempatnya lupa dan belajar.
Bukan Tuhan jika lupa, pun bukan Tuhan jika belajar. Sebaliknya bukan hamba jika tidak pernah lupa, namun bukan hamba jika tidak mau belajar.

Maros, 3 September 2017
Bermuhasabah di waktu pagi

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2014 Rumah Baca