Jumat, 13 Oktober 2017

Nasi

sumber gambar: https://selerasa.com
Nasi, adalah makanan pokok mayoritas penduduk Indonesia. Dari sabang sampai merauke kecuali beberapa daerah, mengharuskan makanan ini ada di setiap harinya. Bukan hanya di Indonesia, banyak pula Negara yang mengonsumsi nasi sebagai makanan pokok, seperti Negara-negara di asia tenggara, Asia Selatan seperti India dan Negeri-negeri lainnya.
Nasi mengandung karbohidrat yang sangat dibutuhkan tubuh agar dapat lebih bertenaga dalam melakukan aktivitas.Untuk beberapa Negara nasi wajib ada disetiap makan pagi, siang dan malam. Bahkan sampai banyak yang bilang kalau belum makan nasi belum dianggap makan. Meskipun sudah makan bubur ayam, bakso, sup ayam, coto makassar tetap dianggap belum makan karena bukan nasi. Yang lebih ekstim lagi, belum makan jika belum makan nasi putih. Jadi jangan heran jika ada yang masih mencari nasi putih, meskipun dia sudah makan nasi kuning, nasi goreng dan nasi-nasi lain yang diolah sedemikian rupa hingga warnanya dan rasanya tidak sama dengan nasi puitih.

Banyak orang yang memilih nasi sebagai makanan pokok karena terbilang mudah diolah. Selain itu setelah dimakan, rasa kenyangnya bertahan berjam-jam. Berbeda dengan makanan pokok lainnya seperti sagu, ubi atau roti. Entah apakah dari segi kandungan gizinya yang menyebabkan seperti itu, ataukah hanya karena kita saja yang sudah terbiasa makan nasi, sehingga saat makan roti atau mie rasanya tidak lama sudah lapar lagi.
Mengingat sebegitu pentingnya kehadiran nasi di meja makan masyarakat Indonesia, maka wajar lahan persawahan menjamur di indonesia. Bahkan sebagian besar profesi rakyatnya adalah petani. Tapi, yang tidak wajar adalah saat mendengar bahwa Indonesia banyak mengimpor beras dari luar Negeri. Padahal sawah di mana-mana. Di Negeri yang terkenal kesuburan tanahnya pula. Ditambah lagi di Negeri yang termasuk salah satu Negara pemasok beras terbesar di Dunia.
Kan aneh Negeri dengan wilayah yang begitu luas dan subur, masih mengimpor beras dari luar. Sama anehnya, saat saya mendengar kita kekurangan garam hingga harus mengimpor dari luar. Padahal kita terkenal sebagai Negara yang memiliki lautan yang sangat luas. Bahkan dijuluki sebagai Negara maritim saking luasnya.
Maros, 13 Oktober 2017

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2014 Rumah Baca