Jodoh Dan Maut
sumber gambar: https://www.twsflorist.co.id |
Momen pernikahan teman atau
keluarga jadi saat-saat sensitif bagi para jomblo. Bagaiman tidak sensitif
pertanyaan kapan nyusul sering mendarat ketelinga mereka (termasuk yang
menulis ^_^) . Kalau saya sih responnya biasa saja, palingan dijawab
doakan saja sambil menyungging senyum.
Bagi kedua
mempelai tentu momen ini menjadi salah satu momen paling membahagiakan dalam
hidupnya. Bahagia karena telah menemukan pasangan yang menjadi teman
perjuangan. Berjuang dalam mengarungi lautan kehidupan yang dipenuhi fitnah.
Bahagia karena telah menggenapkan separuh agamanya. Bahagia karena telah
menjalankan sunnah Rasul yang insyaAllah membuka banyak kesempatan untuk meraup
limpahan pahala.
Jodoh dan maut.
Kita tidak tau yang mana lebih dulu menyapa. Siapa yang lebih dulu menghampiri.
Atau bahkan bisa jadi mereka datangnya bersamaan. Sebagaimana berita yang
sempat viral dari tanah Makassar beberapa waktu lalu. Jodoh dan maut itu pasti,
kapan datangnya itu yang misteri.
Mungkin saja
kita bisa menetapkan tanggal pernikahan. Tapi kematian, siapa yang berani
merencanakan. Siapa yang berani menyebar undangan kematian kita, siapa yang
berani mentukan tanggal baik untuk mengucapkan ‘akad’ kematian dengan malaikat
maut. Tak ada yang berani, pun untuk sekedar memikirkanya saja sudah sangat
menyeramkan.
Karena tak ada
yang tau datangnya ajal, maka mempersiapakan amal terbaik untuk menyambut
kedatangannya tak harus menunggu tua atau sakit, apalagi alasannya nanti
setelah menikah baru beramal. Nah yang Ini alasan yang paling sering
disampaiakan oleh perempuan yang ingin berhijab. Karena maut tak mengenal kita
sudah berhijab atau belum, shalatnya sudah baik atau belum, dakwah lancar atau
belum. Begitupun dengan amal-amal lainnya. Kalau sudah waktunya pulang, mau tidak
mau, siap atau tidak siap, ya kita harus pulang.
Maros, 11 Desember 2017
0 komentar:
Posting Komentar